Selasa, 09 April 2013

(C) Cintaku Seawet Rainbow Cake


“Hai” perasaaan gue deg-degan ketika ingin menyapanya. Yah.. padahal gue ingin mendapatkan banyak teman saja tapi, perasaan gue malah menjadi sesuatu yang tidak mengerti. Teman-teman SMA gue yang diterima di fakultas ini sangat sedikit (maklum lah fakultas fovorite gitoh...) jadi mau tidak mau gue harus mendapatkan teman baru. Di hari-hari sebelumnya gue sudah mendapatkan banyak teman baru.  Tapi kayaknya kurang banyak. “Hai, kita satu kelas yak?” dari cara berbicaranya saja saya sudah sangat manis ditampah wajahnya yang sangat lucu seperti kucing anggora kepunyaan gue yang selalu manja di pangkuan gue. “Iya sepertinya, hehe. Gue Genta salam kenal” gue menyodorkan tangan gue kedepan. Seperti perkenalan biasa kami berjabat tangan dan dia memperkenalkan dirinya “Gue Junita” Suasana pun kembali tenang agak aneh, Yah boleh dibilang bahasa gaulnya awkward. Seselesainya sesi daftar ulang kami duduk bareng di balkon, di sebuah tangga. Kami saling bercerita satu sama lain, dimana kami tinggal, dimana kami ngekos atau dimana kami bersekolah, yah pokoknya semua pertanyaan-pertanyaan yang termasuk 5w 1H lah ya.... sekaligus speak-sepeak gitu deh. Disitulah percakapan pertama kami walaupun agak awkward sih.. tapi sesuatu yang sangat penting dalam perkenalan perempuan adalah pin Bbnya. Ungtungnya gue mendapatkannya, malah bukan gue yang nanya, tapi dia yang minta pin bb duluan ke gue. (Geer)

Singkat cerita (kalo di jabarin terlalu panjang gan) gue dan Junita sering berbales sms disetiap harinya, gue sering membuatkannya editan-editan fotonya yang gue buat di photoshop. Gue juga tidak tahu mengapa gue menjadi care dengan nya. Apakah gue mencintainya? Atau hanya sekedar nafsu belaka untuk punya pacar. Yah gue sendiri juga tidak mengerti. Gue tidak ingin seperti dulu dimana selalu mempermainkan hati seorang cewek. Php lah atau selingkuh dengan cewek lain. Gue tidak mau seperti itu, mungkin yang gue raskan sekarang ini juga sama seperti dulu. Jadi beberapa cara gue lakukan untuk mundur menjauhinya. Tapi ini justru menjadi bumerang buat gue. Setelah menceritakan hal ini ketemen gue yang bernama Peny dan Dina, mereka justru memaksa gue untuk melanjutkan hubungan yang tidak jelas ini. “Dicoba dulu siapa tau di terima” kata Dina, “cewek kayak gitu pasti setia deh, tembak aja pasti diterima” ujar Peny. Kata-kata mereka masuk kedalam otak gue dengan cepat dan menstimulasi semua saraf yang membuat gue berfikir ulang. Akhirnya gue melakasanakan ujaran dari dua makhluk di bawah rata-rata itu. Dan dimulailah gladi resik.
Disuatu mall di daerah yang tidak asing lagi. Gue dan temen gue (kali ini cowok) mengatur strategi untuk menembak Junita. Kami mengatur dimana tempat paling cocok dan lain sebaginya . Tapi ada satu yang paling penting saat penembakan. Yaitu Rainbow Cake. Kue yang sangat Junita senangi. Gue pun menyuruh Genan untuk membelinya. Karena posisinya sudah begini jadi gue beli berapa harganya itu Rainbow cake....


35 Desember 2022
Hari dimana gue menembaknya...... dan jawabannya adalahnya  "DI TERIMAAAAAAA............" 
Gue pun senang sekali dan tidak mengerti mau ngomong apa lagi.
Tapi...


36 Desember 2022
“Ta kita temenan aja yah, gue kecewa sama tulisan lu di blog, maaf” Persaan gue hancur berkeping-keping padahal di blog ini hanya lah sebuah cerita saja yang memang hobi gue menulis sesuatu. Mungkin tulisan ini membuat 3 orang teman gue juga marah disebut-sebut namanya dan gue masih belom bayar utang Rainbow Cake terlebih lagi Junita sendiri mungkin sudah gondokan. Yah mungkin ini adalah takdir karena Rainbow Cake yang gue kasih sudah abis dimakannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar