Kisah ini
seharusnya tidak akan pernah di ketahui oleh siapa-siapa , kecuali gue dan
Tuhan yang diatas. Tak seharusnya pula kisah ini dituliskan di sebuah kertas
polos yang masih perawan, dan tak seharusnya pula kisah ini diketik disebuah
komputer yang nantinya akan mengotori dirinya. Sebuah kisah dimana gue
menampung banyak dosa dihati yang kelam ini. Gue sendiri tidak menyangka bisa
sejauh ini. Meninggalkan semua orang yang kucintai dan kusayangi. “Sayang, aku
aku capek banget” Kirana menngagetkan gue dari belakang. Dia duduk di
pangkuanku, erangan manja mulai muncul secara tiba-tiba. “Yaudah kamu tidur
dulu aja” jawab gue dengan kasih sayang. Kemudian dia mencium gue dengan nafsu
yang membara, namun gue melepaskan ciuman itu dengan paksa, “Sayang aku mau
nyelesaiin tugas aku dulu ini” kata gue dengan nada tinggi. Dia tersenyum,
bangun dari pangkuan, dan tidur disebelah Kimi. Kimi sedang tertidur pulas saat
ini. Gue pun kembali ke layar monitor.
Gue
tidak dapat membayangkan kalau hidup gue secepat ini berubah, baru sebentar gue
merasakan indahnya belajar dibangku perkuliahan, Namun sekarang gue sudah tidak
bisa lagi, sejak kejadian itu. Yah, gue sendiri juga memakluminya, ini juga
karena perbuatan gue yang meleawati batas. Apa gunanya disesali sekarang? Semua
sudah terlanjur, nasi telah menjadi bubur. Gue tidak lagi bisa bermain-main
lagi, menghambur-hamburkan uang, jalan-jalan yang tidak jelas. Gue harus
berubah, harus lebih bekerja keras, untuk mendapatkan uang yang banyak. Demi
mereka. Tidak ada lagi yang menemani gue sekarang, kecuali mereka yang selalu
berada disisi gue. Tapi, ini semua hanya teori, teori jauh berbeda dengan
praktek. Siapapun bisa melontarkan teori-teori dasar untuk membantu
permasalahan gue ini, untuk mempraktekanya sangat lah susah, gue masih ingin
main bersama mereka yang berada diluar sana. Kadang-kadang gue bermimpi untuk
balik ke masa lalu dimana gue belom melakukan dosa ini.
Dosa
yang sangat besar hingga mungkin tidak dapat di maafkan oleh Tuhan sekalipun.
Ini berawal sejak gue berpacaran dengan Kirana. Kirana adalah perempuan yang
cantik, imut, dan cerdas di mata gue, kami satu angkatan. Namun, terkadang gue
dan Kirana lapas kontrol, kita sama-sama tidak bisa menahan nafsu kita. Hingga
suatu saat, setelah kita melakukan beberapa kali, Kirana hamil. Gue sendiri
kaget setengah mati mendengarnya. Kita sama-sama tidak menceritakan hal ini
kepada orang tua kami. Kami takut, kami tidak mengerti harus berbuat apa.
Setelah mencapai kehamilan Kirana yang ke 3 bulan. Kami berdua melarikan diri
keluar kota. Meninggalkan semua orang yang kita sayangi, bahkan orang tua kita.
Kami pergi keluar kota dan berusaha untuk hidup disana, untungnya gue mendapat
pekerjaan, uangnya pun gue pakai untuk menyewa kos. Beberapa bulan kami hidup
dalam kesusahan hingga lahirlah Kimi, dia sangat cantik sama seperti Kirana.
“Hai,
belom tidur?”, Kirana mengagetkan gue dari belakang. Kemudian dia memeluk dari
belakang dan membaca semua ketikkan gue di komputer. “Kamu menulis semua
tentang perjalanan kita?” tanyanya lembut. “Iya sayang, yah mungkin aja tulisan
kita ini membantu orang-orang yang mempunyai kondisi yang sama kaya kita, agar
tidak menyerah” jelas gue. Dia tersenyum manis, lucu dan imut. “Tapi,
ngomong-ngomong kita hebat juga yah, kabur dari rumah tanpa perbekalan apapun,
tanpa rencana yang matang, bisa bertahan sepertini ini” jelasnya kagum, “Ini
semua karena kamu” tambahnya. Aku tersenyum balik “Dan kamu juga” tambah aku.
Lalu kami berciuman lagi. Namun seketika Kirana melepaskan ciumannya terlebih
dahulu, “Besok pagi kamu ada kerja?” tanyanya. “Besokan libur, dan sepertinya
Kimi tidurnya nyenyak sekali” tambah gue nakal. Dia tersenyum lebar seakan tahu
apa yang gue pikirkan. “Gerah nih, aku mau mandi dulu, nyusul yah.. jangan lupa pake kondom, aku belum mau hamil
lagi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar